Holding Perkebunan Nusantara dan PTPN I Hidupkan Kembali Jejak Sejarah Gula Melalui Transformasi Industri Plastik di Jepara
JEPARA – Situs bersejarah bekas Pabrik Gula (PG) Pecangaan di Kabupaten Jepara
kini menorehkan babak baru dalam sejarah industri nasional. Area yang dahulu
menjadi saksi kejayaan gula pada masa kolonial kini bertransformasi menjadi PT
Dasaplast Nusantara, anak perusahaan PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I)
Regional 5, di bawah Holding Perkebunan Nusantara, PTPN III (Persero).
Transformasi tersebut menjadi inspirasi bagi 210 siswa kelas XI SMAN 1
Tahunan Jepara, yang melakukan kunjungan edukatif pada Sabtu, 20 September
2025, untuk mempelajari perjalanan industri dari masa ke masa, mulai dari
kejayaan gula hingga berkembang menjadi industri karung plastik modern yang
berorientasi ekspor.
Sejarah mencatat, industri gula di Jepara telah tumbuh sejak awal abad
ke-17, sejajar dengan pusat-pusat produksi gula besar di Batavia dan Cirebon
pada tahun 1710. PG Pecangaan, yang berdiri pada tahun 1836, menjadi salah satu
dari tiga pabrik gula utama di Jepara dan sempat menjadi motor ekonomi kawasan.
Kini, yang tersisa dari masa kejayaan tersebut adalah cerobong asap setinggi 60
meter yang dibangun pada tahun 1927, menjadi simbol transisi sejarah industri
perkebunan Indonesia.
Dalam kunjungan tersebut, pegiat budaya Jepara Hadi Priyanto menjelaskan
secara rinci perjalanan panjang pabrik ini, termasuk pengenalan teknologi
silinder metal yang kala itu lebih dahulu diterapkan di Jepara dibanding
wilayah lain di Jawa.
Sementara itu, Manajer Produksi PT Dasaplast Nusantara Jarod
Prabasasangka menjelaskan bagaimana pabrik ini berevolusi dari masa ke masa.
“Pabrik Gula Pecangaan kemudian berubah menjadi pabrik karung goni, dan
terakhir pada tahun 2004 bertransformasi menjadi PT Dasaplast Nusantara, yang
memproduksi karung plastik. Kami tidak hanya mencukupi kebutuhan 27 pabrik gula
di Indonesia, tetapi juga melakukan ekspor ke Jepang dan Amerika,” ujar Jarod.
Menanggapi kegiatan edukatif tersebut, Direktur Utama PTPN I, Teddy
Yunirman Danas, menegaskan pentingnya situs bersejarah ini sebagai simbol
evolusi bisnis BUMN perkebunan yang terus beradaptasi dengan kebutuhan zaman.
“Pabrik Gula Pecangaan, yang kini dikelola oleh PT Dasaplast Nusantara
di bawah PTPN I Regional 5, adalah monumen hidup evolusi bisnis BUMN. Kami
tidak hanya mewarisi kejayaan masa lalu, tetapi juga bertransformasi secara
adaptif untuk memenuhi kebutuhan industri modern, yakni produksi karung
plastik. Kunjungan siswa ini penting untuk menanamkan pemahaman bahwa sejarah
adalah pondasi inovasi. PTPN I berkomitmen untuk terus menjaga aset bersejarah
ini sekaligus memastikan keberlanjutan bisnis di sektor agroindustri,” ujar
Teddy Yunirman Danas.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Dr. Pujiyanto, S.Pd., M.Pd., guru
Sejarah SMAN 1 Tahunan, yang menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan
kegiatan perdana setelah pabrik resmi bertransformasi menjadi PT Dasaplast
Nusantara pada tahun 2004. Dalam kesempatan itu, Hadi Priyanto dan Dr.
Pujiyanto menyerahkan sejumlah buku literasi sejarah Jepara kepada manajemen
pabrik sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian nilai-nilai sejarah
industri. “Kami sangat senang karena anak-anak dapat belajar langsung dari
perjalanan sejarah kotanya,” tutup Jarod.
Transformasi PG Pecangaan menjadi PT Dasaplast Nusantara menunjukkan
keberhasilan Holding Perkebunan Nusantara dalam menjaga warisan sejarah
industri nasional sambil mengembangkan model bisnis yang relevan dengan
kebutuhan masa kini. Perpaduan antara nilai historis, inovasi, dan
keberlanjutan menjadi bukti nyata bagaimana perusahaan BUMN terus beradaptasi
untuk menciptakan nilai ekonomi sekaligus sosial bagi masyarakat.

Comments
Post a Comment