Dewan Komisaris Holding Perkebunan Nusantara Tinjau Inovasi Teknologi Pemangkasan di Kebun Teh Rancabali
BANDUNG – Sejumlah Dewan Komisaris Holding Perkebunan
Nusantara (PTPN III Persero), yakni Komisaris Independen Sjukrianto Yulia, dan
dua Komisaris, Kasan dan Riyatno, meninjau Kebun Teh Rancabali, Ciwidey,
Kabupaten Bandung, Sabtu pekan lalu.
Kunjungan ini dilakukan di sela pelaksanaan Rapat
Komite Tata Kelola Terintegrasi Holding Perkebunan Nusantara, dengan tujuan
memastikan efektivitas penerapan strategi operasional dan inovasi teknologi di
unit kebun.
Dalam kunjungan tersebut, rombongan komisaris meninjau
langsung penggunaan mesin pemetik teh tipe tunggal (single harvester) yang
dioperasikan oleh para pekerja di Afdeling 2 Kebun Rancabali, salah satu unit
usaha milik PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) Regional 2, subholding
SupportingCo PTPN Group.
Didampingi Regional Head PTPN I Regional 2 Desmanto,
Sjukrianto menilai implementasi teknologi ini sebagai langkah konkret efisiensi
produksi di lini perkebunan. Ia menegaskan pentingnya seluruh jajaran lapangan
di setiap unit kerja untuk terus berinovasi dan mengoptimalkan penggunaan
teknologi yang efektif guna meningkatkan produktivitas dan daya saing
perusahaan.
“Penggunaan single harvester untuk pemetikan teh di
Rancabali ini adalah contoh kecil pemanfaatan teknologi. Kita harus replikasi
model seperti ini, meskipun tampak sederhana, namun terbukti lebih efektif,
efisien, dan aman. Bayangkan, dari 30 kilo sehari menjadi 170 kilo sehari, itu
luar biasa. Kami mendorong semua lini terus mencari cara paling efisien dan
jangan terlalu konservatif,” ujar Sjukrianto.
Dalam kesempatan itu, Sjukrianto juga berdialog
langsung dengan Nenah, salah satu pekerja pemetik teh di lokasi. Nenah
menyampaikan bahwa penggunaan mesin pemetik teh bertenaga baterai tersebut
telah meningkatkan hasil panen secara signifikan. “Sejak memakai mesin ini,
produksi kami meningkat jauh. Kalau dulu sehari hanya dapat 30–40 kilo,
sekarang bisa 150–170 kilo. Penggunaannya juga lebih mudah karena tidak pakai
bensin. Sebelumnya kami pakai mesin ganda (double harvester), cepat juga, tapi
kurang praktis,” tutur Nenah.
Menurut Sjukrianto, kunjungan Dewan Komisaris ini
menjadi bagian dari upaya memastikan bahwa seluruh kebijakan strategis di
Holding dan Subholding berjalan efektif hingga level operasional. Ia menilai
Kebun Rancabali layak menjadi contoh penerapan inovasi teknologi perkebunan
yang berdampak langsung pada efisiensi biaya dan peningkatan kesejahteraan
pekerja.
“Kami melihat komitmen kuat dari tim di lapangan.
Kebun Rancabali memiliki potensi besar, dan implementasi teknologi ini adalah
langkah tepat untuk mengoptimalkan potensi tersebut. Kami berharap sinergi
antara Holding dan Regional dapat terus diperkuat untuk mewujudkan perkebunan
teh yang efisien dan berkelanjutan,” tambahnya.
Sementara itu, Region Head PTPN I Regional 2,
Desmanto, menyampaikan apresiasi atas kunjungan dan dukungan Dewan Komisaris
terhadap langkah inovatif yang dijalankan di lapangan. Menurutnya, penggunaan
mesin pemetik teh tunggal di Afdeling 2 tidak hanya berdampak pada efisiensi
produksi, tetapi juga menjadi bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan
pekerja dan efisiensi energi.
“Penggunaan mesin pemetik tunggal ini bukan hanya soal
efisiensi produksi yang meningkat hingga lebih dari empat kali lipat, tetapi
juga bukti upaya kami dalam meningkatkan kesejahteraan dan kinerja karyawan
melalui alat bantu modern yang hemat energi,” jelas Desmanto.
Inovasi penggunaan single harvester ini merupakan
bagian dari implementasi transformasi di bawah koordinasi Holding Perkebunan
Nusantara yang mendorong seluruh entitas di lingkungan PTPN Group untuk terus
melakukan modernisasi, optimalisasi produktivitas, serta penerapan teknologi
ramah lingkungan di sektor perkebunan teh nasional.
Keterangan Lebih Lanjut:
Holding Perkebunan Nusantara
PT Perkebunan Nusantara III
(Persero)
Telp: +6221 29183300
Ponsel: +6281370835057
email :
sekretariat@holding-perkebunan.com

Comments
Post a Comment