Holding Perkebunan Nusantara Gandeng Pemerintah dan Aspekpir untuk Akselerasi Peremajaan Sawit Rakyat
Jakarta - PTPN
IV PalmCo, subholding dari Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero),
mendorong penguatan kemitraan antara perusahaan, pemerintah, dan asosiasi
petani sawit untuk meningkatkan kesejahteraan pekebun. Hal itu disampaikan
dalam Forum Bisnis Kemitraan Aspekpir Indonesia yang berlangsung di Pekanbaru,
akhir Agustus lalu.
Forum tersebut dihadiri jajaran manajemen PTPN IV yang ada di Riau,
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Eddy Martono,
Ketua Aspekpir Indonesia Setyono, perwakilan Pemerintah Provinsi Riau, pelaku
usaha industri sawit, hingga perwakilan petani sawit.
Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, menegaskan komitmen
perusahaan untuk mendukung peningkatan produktivitas sekaligus kesejahteraan
petani. Menurut dia, PalmCo tidak hanya berperan sebagai pembeli hasil panen
(offtaker), tetapi juga sebagai penggerak ekosistem sawit dari hulu ke hilir.
“PalmCo berkomitmen menjadi mitra petani untuk memastikan keberlanjutan
produktivitas dan kesejahteraan. Sejalan dengan visi kemandiran pangan dan
penguatan petani, kami mendorong peremajaan sawit rakyat, penyediaan bibit
unggul bersertifikat, hingga penguatan kelembagaan petani,” kata Jatmiko dalam
keterangan tertulisnya, Rabu (3/9/2025) di Jakarta.
Hingga Juli 2025, PalmCo tercatat telah membantu penerbitan rekomendasi
teknis untuk 14.520 hektar kebun, merealisasikan pencairan dana Badan Pengelola
Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) seluas 13.864 hektar dengan nilai lebih
dari Rp831 miliar, serta melaksanakan penanaman di 10.628 hektar kebun sawit
masyarakat. Perusahaan juga mendistribusikan 5,7 juta bibit unggul untuk
mendukung peremajaan di lahan 40.000 hektar yang melibatkan lebih dari 20.000
petani.
Selain itu, PalmCo mendampingi 90 koperasi petani sawit di berbagai
daerah dengan pelatihan teknis, administrasi, dan manajemen budidaya. Program
sertifikasi minyak sawit berkelanjutan (RSPO) juga terus dijalankan. Hingga
2024, sertifikasi telah diterapkan di lahan 1.889 hektar yang melibatkan 869 kepala keluarga. “Semua
pencapaian tersebut akan sulit diwujudkan tanpa kolaborasi dengan banyak pihak.
Mulai dari petani dan lembaganya sendiri, hingga pemerintah maupun
asosiasi,” sebutnya.
Untuk itu, Jatmiko berharap kolaborasi dapat semakin kuat yang dampaknya
pada akselerasi PSR itu sendiri. “Saya mengajak seluruh kita untuk terus
berkolaborasi. Menjaga komunikasi, menata koordinasi. Peningkatan produkitivitas
sawit nasional adalah kunci. Tidak hanya bagi kemandirian pangan dan energi,
tapi juga demi kesejahteraan petani yang kita dambakan,” imbuh Jatmiko.
Selaras dengan itu, SEVP Business Support PTPN IV Regional III, Bambang
Budi Santoso, menekankan pentingnya sinergi lintas pihak untuk meningkatkan
daya saing sawit nasional. “Penguatan ekosistem sawit tidak bisa berjalan
sendiri. Perlu kolaborasi erat dengan pemerintah, asosiasi, dan pemangku
kepentingan lain. Kami sudah membuktikannya” ujarnya.
Ia mencontohkan keberhasilan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di
Riau yang dimodernisasi sejak 2019. Melalui program ini, produktivitas
kebun petani mitra meningkat signifikan. Pendapatan petani pun tercatat
mencapai rata-rata Rp12 juta per bulan per kavling.
“Dampaknya bukan hanya pada kesejahteraan keluarga petani, tetapi juga ikut
menggerakkan ekonomi desa secara lebih merata,” kata Bambang. Ia menambahkan,
lebih dari 2.000 petani mitra kini tengah mempersiapkan diri memperoleh
sertifikasi RSPO untuk memperkuat posisi mereka di pasar global.
Ketua Dewan Pengawas Aspekpir, Rusman Heriawan, mengapresiasi
konsistensi PTPN IV dalam membangun kemitraan dengan petani. Ia menyebut
komoditas sawit terbukti mampu mempercepat penurunan angka kemiskinan di wilayah
sentra produksi.
“Petani sawit sekarang jarang yang miskin. Itu fakta. Sawit telah
mengangkat kesejahteraan masyarakat dan berkontribusi pada penurunan kemiskinan
nasional,” ujarnya.
Rusman juga menekankan bahwa hubungan antara Aspekpir dan PTPN sudah
terjalin sejak era 1980-an dan tetap terjaga hingga kini. “Kami adalah petani
murni yang fokus memperbaiki nasib. Loyalitas Aspekpir untuk membangun
kemitraan dengan perusahaan tidak perlu diragukan,” katanya.
Dengan kolaborasi erat antara perusahaan, pemerintah, dan asosiasi,
diharapkan petani sawit di Indonesia semakin mandiri, industri semakin tangguh,
dan kontribusi terhadap perekonomian nasional semakin besar.
***
Keterangan Lebih Lanjut:
Holding Perkebunan Nusantara
PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
Telp: +6221 29183300
Ponsel: +6281370835057
email :
sekretariat@holding-perkebunan.com

Comments
Post a Comment