DPR RI Nilai PTPN Group Sukses Bangun Fondasi Sawit Masa Depan Melalui Transformasi Digital
Medan – Holding Perkebunan
Nusantara PTPN III (Persero) menunjukkan keseriusannya dalam mendorong
transformasi industri sawit nasional melalui langkah-langkah digitalisasi dan
penguatan sinergi lintas kelembagaan. Hal ini mengemuka dalam Kunjungan Kerja
Spesifik Komisi VI DPR RI ke salah satu subholding PTPN, yakni PTPN IV PalmCo,
yang berlangsung di Hotel Grand Mercure Medan pada Kamis (03/07/2025).
Kunjungan bertema “Penguatan Sinergi untuk Mengakselerasi
Transformasi Industri Kelapa Sawit Nasional” tersebut dihadiri oleh
Ketua Tim Komisi VI DPR RI, Prof. Dr. Drs. H.A.M. Nurdin Halid beserta jajaran
anggota Komisi VI lainnya, Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan
Kehutanan Kementerian BUMN Faturohman, Direktur Utama Holding Perkebunan
Nusantara PTPN III (Persero) Denaldy Mulino Mauna, Direktur Utama PTPN IV
PalmCo Jatmiko Santosa, serta manajemen regional PTPN IV dari Regional 1 dan 2.
Dalam sambutannya, Direktur
Utama PTPN III (Persero) Denaldy Mulino Mauna menyampaikan apresiasi atas
dukungan Komisi VI DPR RI terhadap transformasi yang tengah dijalankan oleh
Holding Perkebunan. Ia menyebut, kunjungan ini menjadi momentum strategis untuk
memperkuat sinergi antara Pemerintah, DPR, dan PTPN dalam mendukung program
nasional, terutama di sektor kelapa sawit yang menjadi salah satu tulang
punggung perekonomian.
"Beberapa waktu lalu,
kami mendapat tantangan dari Bapak Presiden untuk mengelola aset dengan lebih
optimal. Kami menargetkan capaian Return on Asset (ROA) sebesar 7,5 persen di
tahun 2029," tegas Denaldy.
Lebih lanjut, Denaldy
menyebutkan bahwa Holding Perkebunan saat ini memasuki fase ekspansi setelah
menjalani proses restrukturisasi besar-besaran pada akhir 2023. Subholding
PalmCo menjadi kontributor utama, menyumbang sekitar 70 persen dari total
pendapatan PTPN Group, dengan pengelolaan lebih dari 618 ribu hektare kebun
inti.
Asisten Deputi Kementerian
BUMN, Faturohman, menegaskan peran strategis PalmCo dalam ekosistem PTPN.
“Dengan luasan yang dikelola saat ini, PalmCo telah menjadi salah satu
perusahaan sawit terbesar di dunia. Ini menunjukkan bahwa transformasi yang
dijalankan oleh Holding telah berada di jalur yang tepat,” ujarnya.
Komitmen Holding dalam
mendorong modernisasi operasional turut disorot oleh para anggota Komisi VI DPR
RI. Ketua Tim Kunjungan, Prof. Nurdin Halid, menekankan bahwa industri sawit
sangat strategis karena menyerap sekitar 16,5 juta tenaga kerja dan menyumbang
signifikan terhadap penerimaan negara.
“Produksi CPO nasional kini
telah mencapai 48,16 juta ton, naik 3,8 persen dibanding tahun lalu.
Transformasi yang dilakukan PTPN IV PalmCo patut dikawal untuk memperkuat
posisi sawit nasional dalam menghadapi tantangan global,” tegas Nurdin.
Apresiasi juga datang dari
Anggota Komisi VI DPR RI Drs. H. Mulyadi, M.M.A., yang menilai bahwa
digitalisasi yang diterapkan oleh PalmCo menjadi model yang dapat mendorong
kemandirian energi dan pangan nasional.
“Kami menyaksikan bagaimana
transformasi digital menjadi kekuatan baru. Ini adalah langkah nyata menuju smart
plantation yang mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi,” ungkapnya.
Salah satu inovasi unggulan
yang mendapat sorotan adalah platform PalmCo
Business Cockpit dan sistem AgroView,
yang memanfaatkan citra satelit dan drone untuk memantau kesehatan tanaman
secara real time. Anggota Komisi VI DPR RI Firnando H. Ganinduto, B.A., memuji
penggunaan teknologi tersebut sebagai langkah menuju transparansi dan
efisiensi. “Sistem ini membuat proses pemantauan kebun lebih presisi dan
akuntabel, bahkan dari jarak jauh,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama
PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa memaparkan bahwa digitalisasi menjadi strategi
utama dalam proses transformasi. Ia menyampaikan bahwa saat ini produktivitas
CPO PalmCo mencapai 4,6 ton per hektare, angka yang jauh di atas rata-rata
industri.
“Selain produktivitas, kami
juga tengah mempercepat program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dengan target
60.000 hektare pada tahun ini. Program ini menjadi prioritas agar petani dapat
merasakan manfaat langsung dari transformasi industri sawit,” ujar Jatmiko.
Dalam upaya menyongsong
industri sawit masa depan, PalmCo juga menempatkan pengembangan energi
terbarukan sebagai agenda utama. Langkah hilirisasi dan pemanfaatan limbah
sawit menjadi energi bernilai ekonomis diharapkan dapat mendukung ketahanan dan
kemandirian energi nasional.
“Transformasi dalam Next Gen
Operation dan percepatan PSR untuk memaksimalkan produksi serta pembangunan
hilirisasi untuk swasembada energi adalah dua pilar utama yang terus kami
kedepankan,” tutup Jatmiko.
***
Keterangan
Lebih Lanjut:
Dahlia Mutiara Chairuman
Corporate Secretary
Holding Perkebunan Nusantara
PT Perkebunan Nusantara III
(Persero)
Telp: +6221 29183300
Ponsel: +6281370835057
email :
sekretariat@holding-perkebunan.com

Comments
Post a Comment