Direktur Hubungan Kelembagaan PTPN IV, Irwan Perangin-angin : “Jaga Operational Excellence”
MUARA
ENIM---Pasca
pembentukan tiga subholding pada PTPN III Holding, PTPN IV sebagai surviving
entity Subholding Palm.Co terkonfirmasi sebagai perusahaan industri kelapa
sawit terbesar di dunia. Dengan aset kebun hampir satu juta hektare yang
merupakan penggabungan dari seluruh PTPN yang memiliki komoditas sawit,
perusahaan ini akan menjadi kiblat baru, baik di sektor hulu hingga hilir.
Pernyataan
ini disampaikan Direktur Hubungan Kelembagaan PTPN IV Irwan Perangin-angin pada
seremoni tanam perdana kelapa sawit di Kebun Sungai Lengi, Regional 7 di
Kabupaten Muara Enim, 23 Oktober 2024 lalu. Ia mengaku merasa perlu menyampaikan
informasi tentang kebesaran nama entitas ini untuk memberi motivasi bahwa
menyandang nama besar, bahkan di tingkat dunia, harus dijawab dengan karya yang
besar pula.
“Saya
menyampaikan ini bukan untuk berbangga hati, tetapi untuk memacu kita semua,
termasuk saya, bahwa menyandang nama besar itu ada risikonya. Sebab, kita akan
menjadi kiblat industri kelapa sawit, bukan hanya nasional, tetapi dunia.
Jangan hanya besar karena luas kebunnya saja, tetapi juga budi dayanya. Itulah
mengapa kita harus bekerja dengan apa yang disebut operational excellence,”
kata Irwan berapi-api.
Selain
Irwan, acara tanam perdana seri kedua di Kebun Sungai Lengi yang diadakan di
Afdeling 7 dan 8 ini dihadiri SEVP Operation PTPN IV Regional 7 Oshutri Anwar
dan SEVP Business Support Bambang Eko Prasetyo. Beberapa Kepala Bagian dari
Kantor Regional 7 juga hadir. Manajer Kebun Sungai Lengi Budi Santoso dan
seluruh kru unit kerja menfasilitasi sebagai tuan rumah.
Selain para pejabat perusahaan, panitia juga mengundang
para tokoh formal dan nonformal di sekitar perusahaan. Hadir antara lain,
Kepala Desa Harapan Jaya Sutrimo, Kepala Desa Muara Harapan Sutomo, kepala Desa
Saka Jaya Suratno, dan para tokoh lain. Panitia juga mengundang 50 anak yatim
dari desa-desa penyangga itu untuk diberi santunan.
Pada sambutannya, Irwan Perangin-angin memberi catatan
khusus kepada tim yang mendapat tugas pada proyek tanam ulang ini. Dalam
budidaya tanaman keras sebagaimana kelapa sawit, investasinya bukan sekadar
biaya yang sangat besar dan aspek-aspek fisik yang sangat mahal, tetapi juga
investasi waktu yang lama.
“Untuk menjadi catatan kita semua, terutama semua
personel yang terlibat langsung dengan proyek replanting ini, bahwa fase ini
adalah pertaruhan dari investasi yang sangat mahal. Lebih dari itu, kita juga
harus menunggu tiga tahun untuk mulai bisa memetik hasilnya. Investasi waktu
ini juga sangat mahal. Oleh karena itu, kita harus pastikan seluruh proses TU
(tanam ulang) sesuai dengan SOP (standard operational procedure),” kata dia.
Irwan menambahkan, kerja keras dengan kinerja unggul pada
bagian tanam ulang ini akan menjadi catatan sejarah bagi unit kerja, bahkan
bagi perusahaan. Sebab, hasil kerja selama tiga tahun mengelola kebun sawit
dari pembibitan hingga mulai menghasilkan itu akan dikenang selama 25 tahun ke
depan.
“Tanam
ulang ini adalah pondasi. Kita
kerja keras dan cermat selama kurang lebih tiga tahun. Dan hasil kerja kita ini
akan dinikmati oleh seluruh karyawan selama 25 tahun ke depan. Maka itu, di
fase ini tidak boleh gagal. Kita harus curahkan seluruh perhatian kepada
tanaman,” kata dia.
Sementara itu, SEVP Operation Oshutri Anwar dalam
laporannya mengatakan, Kebun Sungai Lengi menjadi salah satu unit kerja yang
mendapatkan kuota replanting terbesar selama tiga tahun ini. Pada tanam perdana
seri kedua ini, kata dia, lahan yang
siap ditanami seluas 837 hektare berada di dua afdeling.
Program tanam ulang di Kebun Sungai Lengi, tambah
Oshutri, akan berakhir pada 2026 dengan luas secara keseluruhan 3.900 hektare.
Dengan masa tanam yang berurut ini, kata dia, Kebun Sungai Lengi juga akan
menjadi kebun yang memiliki tanaman yang berkelanjutan.
“Dengan komposisi yang ada ini, nantinya pada 2026 Kebun
Suli (Sungai Lengi) akan menjadi kebun dengan komposisi berkelanjutan,” kata
dia.
Manajer Kebun Sungai Lengi Budi Santoso pada sambutannya
menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Direktur Hubungan Kelembagaan PTPN IV
yang menyempatkan berkunjung dan Board of Management (BRM) PTPN IV yang memberi
kepercayaan kepada Kebun Sungai Lengi pada program tanam ulang ini. Ia
mengatakan, dengan proyek tanam ulang ini, pihaknya akan bekerja keras untuk
menjaga amanah yang diberikan.
“Kami akan bekerja keras untuk bisa mewujudkan TU yang
sukses,” kata dia. (*)


Comments
Post a Comment