Ratusan Warga Jember Terima Bantuan Penanganan Stunting dari Program TJSL PTPN I Regional 4
JEMBER – PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I)
Regional 4 yang merupakan anak usaha PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
kembali tunjukkan komitmennya terhadap percepatan penanganan stunting. Setelah
sukses menggandeng Baznas menggalang
donasi dalam acara charity night dimana
terkumpul Rp. 104.607.761 dalam semalam, kali ini program stunting hadir melalui bantuan program Tanggung Jawab Sosial
dan Lingkungan (TJSL) kepada ratusan warga Jember.
Penyerahan simbolis bantuan tersebut dilaksanakan di
Pendopo Kecamatan Ajung, Jumat (23/08), dari Region Head PTPN 1 Regional 4
Subagiyo kepada Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Muhammad Balya
Firjaun Barlaman.
"Kami merasa menjadi bagian dari Jember. 600 Ha kebun
tembakau kami ada di sini dimana sebagian besar berada di Kecamatan Ajung. Jadi
sudah menjadi kewajiban bagi kami untuk ikut serta dalam penanganan stunting di
Jember khususnya di Kecamatan Ajung" terang Subagiyo.
Dalam sambutannya, Gus Firjaun yang juga merupakan Wakil
Bupati Jember pun mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh
PTPN I Regional 4.
“Bantuan ini sangat berharga. Karena ini merupakan bentuk
kepedulian dan kolaborasi dari semua pihak. InsyaAllah persoalan stunting
khususnya di Kecamatan Ajung akan segera teratasi” ungkap Firjaun.
Firjaun juga menambahkan bahwa bantuan tersebut merupakan
salah satu bentuk upaya yang memang dibutuhkan oleh pemerintah daerah dalam
rangka akselerasi penanganan stunting.
“Selama ini memang sudah ada penurunan. Tetapi, penurunan
tersebut masih kurang signifikan. Hanya turun saja, belum ada akselerasi.
Karena itu perlu dipush, diupayakan effort-effort yang lebih, karena
kita ada keterbatasan anggaran dan sebagainya, terutama di kelurahan,”
imbuhnya.
Sebab, berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun
2023, Pemkab Jember telah membuktikan masuk dalam jajaran 20 kabupaten dan kota
yang berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 34,9 persen menjadi 29,7
persen. Penurunan ini membuat Jember berada di peringkat keempat prevalensi
stunting tertinggi, setelah pada 2022 sempat menduduki peringkat pertama di
provinsi Jawa Timur.
Adapun bantuan percepatan penanganan stunting akan
didistribusikan secara langsung melalui kader posyandu berupa Pemberian Makanan
Tambahan (PMT). PMT tersebut dipastikan memiliki menu bergizi seimbang sesuai
rekomendasi ahli gizi Puskesmas Ajung kepada total 136 balita dan 41 ibu hamil
KEK (Kekurangan Energi Kronis). Selain itu pelaksanaannya akan terus dipantau
Selama 30 hari sehingga dipastikan PMT yang diberikan akan tepat sasaran.
Subagiyo pun berharap program bantuan serupa akan dapat
berkelanjutan dan terus memberikan dampak bagi masyarakat khususnya di sekitar
wilayah kerja PTPN I Regional 4.
"Harapannya semoga program bantuan ini dapat
konsisten dan berkelanjutan ke depannya, karena memang salah satu
tanggung jawab sosial kami, bagaimana kami juga bisa memberdayakan dan
mengentaskan apa yang ada di area bisnis kami. Kita harus menyiapkan
generasi-generasi kita ke depan, utamanya menuju Indonesia Emas 2045. Kalau
bukan kita siapa lagi," pungkas Subagiyo pada awak media.

Comments
Post a Comment